Rabu, 18 Mei 2011

Obat Leukemia

Penyakit Leukemia (Kanker Darah)

Leukimia (kanker darah) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow). Sumsum tulang atau bone marrow ini dalam tubuh manusia memproduksi tiga type sel darah diantaranya sel darah putih (berfungsi sebagai daya tahan tubuh melawan infeksi), sel darah merah (berfungsi membawa oxygen kedalam tubuh) dan platelet (bagian kecil sel darah yang membantu proses pembekuan darah).
Leukemia umumnya muncul pada diri seseorang sejak dimasa kecilnya, Sumsum tulang tanpa diketahui dengan jelas penyebabnya telah memproduksi sel darah putih yang berkembang tidak normal atau abnormal. Normalnya, sel darah putih me-reproduksi ulang bila tubuh memerlukannya atau ada tempat bagi sel darah itu sendiri. Tubuh manusia akan memberikan tanda/signal secara teratur kapankah sel darah diharapkan be-reproduksi kembali.
Pada kasus Leukimia (kanker darah), sel darah putih tidak merespon kepada tanda/signal yang diberikan. Akhirnya produksi yang berlebihan tidak terkontrol (abnormal) akan keluar dari sumsum tulang dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Jumlah sel darah putih yang abnormal ini bila berlebihan dapat mengganggu fungsi normal sel lainnya, Seseorang dengan kondisi seperti ini (Leukemia) akan menunjukkan beberapa gejala seperti; mudah terkena penyakit infeksi, anemia dan perdarahan.

 

Terapi Diabetes

Terapi Tuntas Diabetes tipe 1 dan 2

Banyak orang terkesima saat mengetahui bahwa diabetes merupakan pembunuh terbesar ketiga di Amerika Serikat , setelah penyakit jantung dan kanker. Untungnya, banyak efek-efek dari diabetes yang dapat dikendalikan. Meskipun penyakit itu tidak tersembuhkan, namun penelitian-penelitian memperlihatkan bahwa dengan mempertahankan kadar gula seseorang sedemikian rupa mendekati batas normal maka komplikasi-komplikasi jangka panjang akibat diabetes seperti serangan jantung gagal ginjal dan kebutaan akan dapat dikurangi secara signifikan. Tubuh penderita diabetes sendiri tidak mampu untuk mengolah makanan menjadi energi. Inti permasalahannya adalah kernampuan tubuh dalam memproduksi dan menggunakan hormon insulin tidak baik. Sel beta dalam pankreas yang memproduksi insulin tidak berfungsi baik.


Terdapat dua jenis diabetes: Tipe I dan Tipe II. Pada diabetes Tipe I, tubuh hanya sedikit atau bahkan tidak mampu memproduksi insulin. Kondisi ini sering disebut sebagai diabetes kaum muda karena biasanya muncul pada usia muda dan lebih akut. Pada diabetes tipe II, tubuh mampu memproduksi insulin secukupnya (terkadang bahkan lebih dari cukup). Namun, insulin yang diproduksi tidak dapat diserap oleh sel tubuh untuk memecah gula menjadi energi. Pada diabetes tipe II, tubuh juga mengalami masalah dalam menggunakan lemak dan protein secara baik. Dari semua jenis diabetes, hampir 90% adalah diabetes tipe II. Kondisi ini sering disebut sebagai diabetes ?usia-lanjut.
 

Gejala-gejala dari kedua tipe diabetes tersebut serupa. Yang paling umum antara lain: kekurangan energi, mudah lapar, sering buang air kecil, rasa haus yang berlebihan, pandangan yang kabur, mual, rasa sakit di bagian perut, ketidaknyamanan dan merasa lemah. Tipe I sering dikaitkan dengan turunnya berat badan. Sedangkan tipe II sering dikaitkan dengan penambahan berat badan.
Meskipun kita tahu bahwa diabetes dalam berbagai situasi adalah penyakit keturunan namun para ilmuwan tidak mengetahui dengan pasti penyebabnya, kemungkinannya karena sistem endokrin dan kekebalan tubuh yang tidak berfungsi dengan baik.
Riset memperlihatkan bila sistem kekebalan tubuh mulai berbalik menyerang diri sendiri – kemungkinan karena gangguan otoimunitas – maka sel beta dalam pankreas akan rusak atau setidaknya jumlah sel beta yang berfungsi dengan baik akan berkurang. Hal ini tentu akan mempengaruhi jumlah, kemurnian dan efektifitas dari insulin dalam tubuh. Namun bila sistem kekebalan tubuh sanggup menghalau serangan tersebut maka integritas dari insulin tubuh akan dapat dipertahankan.
Serangkaian tes yang ada saat ini telah memungkinkan untuk mendeteksi kegagalan anti bodi -anti bodi dalam darah sejak dini pada orang-orang yang menunjukkan gejala terserang diabetes. Pada beberapa orang dewasa, antibodi-antibodi yang merusak ini dapat muncul bertahun-tahun sebelum gejala-gejala diabetes timbul. Jenjang waktu ini disebut sebagai tahap pre-diabetes. ?Tahapan ini juga ditemui pada penyakit-penyakit gangguan endokrin lainnya seperti Hashimoto Thyroiditis dan penyakit Addison (kekurangan adrenalin). Gabungan dari keduanya dikenal sebagai Sindrom Schmidt.
Pada tahun 1960-an, saya berada di Fakultas Kedokteran di John Hopkins Medical School dan menjadi anggota dari tim medis yang melakukan penelitian atas Sindrom Schmidt. Tim ini terdiri dari ahli-ahli medis ternama dari Rumah Sakit John Hopkins seperti mendiang Dr. A.M. Harvey, Ketua dan Profesor di Departemen Pengobatan; Dr. Ivan L. Bennett, Ketua dan Profesor di Departemen Patologi; Dr. Charles C. Carpenter, Ketua Residensi Pelavanan Medis 0sler di Rumah Sakit John Hopkins; dan yang lainnya. Tim kami menemukan bahwa pasien penderita sindrom Schmidt ini tidak hanya mempunyai anti bodi-anti bodi yang menyerang kelenjar adrenal dan thyroid namun juga menyerang sel beta dalam pankreas yang memproduksi insulin. Kami telah menerbitkan jurnaljurnal medis yang menunjukkan hubungan antara antibodi dengan adrenal, thyroid dan pankreas .
Saya percaya salah satu efek Tahitian Noni adalah pada pankreas dan sistem kekebalan tubuh. Penelitian terkini telah menunjukkan bahwa Tahitian Noni mampu mengatur kesehatan sistem kekebalan tubuh baik dengan meningkatkan kinerja sistem yang telah berjalan dengan baik atau dengan merangsang komponen-komponen dalam sistem kekebalan tubuh yang lamban dalam bereaksi. Sebagai tambahan, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, noni dipercaya sanggup memperkuat dan mempertahankan struktur selular. Hal tersebut dapat dicapai dengan noni bertindak sebagai adaptogen yang akan membantu sel yang sakitar untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Dalam kasus diabetes maka noni akan membantu sel-sel beta dalam pankreas ang tidak berfungsi atau membantu sel-sel tubuh yang tidak berhasil dalam usaha mereka untuk menerima dan menggunakan glukosa dalam darah.
Selain itu mengkonsumsi noni juga dapat membantu meringankan gejala-gejala diabetes melalui kernampuannya untuk merangsang produksi scopoletin dalam tubuh dan produksi nitric oxide secara tidak langsung. Keduanya merupakan faktor penting dalam meredakan gejala-gejala seperti peredaran darah dan penglihatan yang kurang baik. Karena asupan gula – meskipun itu gula alami – sangat penting untuk diawasi dalam pola makan penderita diabetes, maka perlu dicatat bahwa 120 cc noni juice setara dengan satu macam buah. Suatu aturan umum bagi penderita diabetes adalah dengan mengkonsurnsi Tahitian Noni Juice secara bertahap. Namun yang perlu diingat karena noni adalah makanan alami rnaka kecil kemungkinannya noni akan mengubah kadar gula dalam darah dibandingkan dengan jus buah lainnya. Mencatat kadar gula dalam darah setiap hari merupakan cara yang baik untuk memonitor bila terjadi suatu perubahan. Sebagai rekomendasi, catatlah kadar gula darah anda pada pagi hari (gula puasa) dan pada sore hari (sekitar pukul 16.00). Catatan ini akan memperlihatkan bagaimana tubuh anda mengolah gula dan merespon terhadap noni juice atau apapun yang anda makan.

"Mohon dicatat bagi penderita diabetes tipe I untuk tidak menggantikan suntikan insulin dengan noni juice. Mereka dapat mengurangi jumlah suntikan insulin. Menggunakan suplemen alami seperti noni juice harus dilakukan di bawah pengawasan dokter."

Minggu, 15 Mei 2011

Deteksi dan Penentuan Derajat Kanker

Deteksi dan Penentuan Derajat Kanker

Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Kebanyakan kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal. Banyak bentuk kanker berhubungan dengan faktor lingkungan yang sebenarnya bisa dihindari. kanker adalah penyakit di mana terdapat sekelompok sel yang menunjukkan pertumbuhan yang berlebihan, merusak jaringan lain, atau bermetastasis (menyebar) . Dalam mendiagnosis suatu kanker dibutuhkan usaha untuk mengetahui asal mula (primary site) kanker tersebut dan sel-sel apa saja yang terlibat. Kanker bisa terjadi di mana saja di seluruh tubuh kecuali di bagian kuku, rambut, dan gigi.[1]

PENENTUAN DERAJAT KANKER

Dalam kondisi medis, ada banyak tanda gejala (symptom) yang dapat diamati. Tanda gejala ini dapat diobservasi secara langsung, melalui teknologi imaging atau pemeriksaan laboratorium. Namun ada kalanya tanda gejala kanker memiliki kemiripan dengan tanda gejala penyakit-penyakit lain selain kanker. Seperti kehilangan berat atau sakit perut bisa berarti kanker perut dan ulkus. Urin yang berwarna kemerahan bisa berarti kanker ginjal dan infeksi ginjal. Atau hasil tes darah yang positif pada tinja menunjukkan berbagai kemungkinan gangguan pencernaan. Oleh karena itu, tindakan biopsi dapat digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis mengenai kanker.
Biopsi merupakan suatu tindakan pengangkatan jaringan (spesimen) dalam jumlah yang kecil untuk dilakukan pengamatan mikroskopik.[2] Spesimen dapat diambil dari sekitar sel yang diduga mengalami kanker (jika berada di permukaan tubuh) atau menggunakan teknologi pencitraan apabila lokasi jaringan berada di dalam tubuh. Setelah itu dilakukan pemeriksaan histopatologik, untuk menentukan jenis kanker serta metastasis kanker, dan pengukuran derajat kanker, meliputi grading dan staging
1.   Grading merupakan penilaian terhadap seberapa besar perkembangan (diferensiasi) dari tumor atau neoplasma, jumlah mitosis di dalam tumor, serta derajat perbedaan antara sel kanker dan sel normal.[3] Grading (disimbolkan G) membagi diferensiasi sel kanker sebagai berikut:[4]
G-X Tidak bisa dinilai
G-1 Grade rendah Diferensiasi baik
G-2 Grade menengah Diferensiasi menengah
G-3 Grade tinggi Diferensasi buruk
G-4 Anaplastik Anaplastik

2.   Staging merupakan suatu penilaian yang mampu mendeskripsikan seberapa jauh kanker telah menyebar. Hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam staging adalah ukuran tumor/lesi primer, seberapa dalam penetrasi tumor tersebut, invasi terhadap organ di sekitarnya, luas penyebaran ke kelenjar getah bening regional, serta organ yang berada jauh dari tumor primer namun ikut terkena kanker (apabila ada). Pada umumnya staging menggunakan dua metode, yaitu metode TNM (Tumors, Nodes, Metastases) dan metode AJC (American Joint Committee).
a.    Pada metode TNM, T menjelaskan ukuran tumor, N menjelaskan keterlibatan kelenjar getah bening regional, dan M menjelaskan ada tidaknya metastasis. T1, T2, T3, dan T4 menunjukkan ukuran lesi primer yang semakin besar. N0, N1, N2, dan N3 menunjukkan keterlibatan progresif kelenjar getah bening, sedangkan M0 dan M1 menunjukkan ada dan tidak adanya metastasis.[5]
b.   Pada metode AJC, kanker dibagi menjadi stadium 0 sampai IV, menggabungkan ukuran lesi primer, keterlibatan kelenjar getah bening, dan metastasis.[6]

Diagnosis Kanker
Beragam cara dapat digunakan untuk membantu dalam menegakkan diagnosis kanker/tumor. Pemeriksaan yang paling sederhana sekaligus paling awal adalah dengan metode anamnesis, kemudian berlanjut ke pemeriksaan klinik menggunakan berbagai metode yang telah ditemukan.
1.         Metode anamnesis (wawancara dan pemeriksaan fisik)
Pada saat anamnesis pasien akan ditanya (diwawancarai) secara lisan mengenai sakit yang dirasakan beserta sejarah penyakitnya (jika ada) yang akan dicatat dalam rekam medik. Selain itu hal-hal seperti rekam medik yang terdahulu, kepribadian, dan aspek psikososial pasien juga harus dicatat. Kemudian dilakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik dapat digolongkan menjadi pemeriksaan kepala, mata, telinga, hidung, tenggorokan (kelimanya lazim disingkat HEENT), sistem pernapasan, urogenital, dan sistem lainnya. Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan subjektif dan objektif Pemeriksaan subjektif merupakan pemeriksaan yang menggunakan metode seperti melihat atau palpasi untuk menentukan ukuran dan lokasi suatu kelainan tertentu. Adapun pemeriksaan objektif menilai hal-hal seperti tekanan daarah, detak jantung, temperatur, dan lain-lain. Semua data yang didapat harus dicatat dalam rekam medik.[7]
2.         Tes laboratorium
  • Tes alkaline phospatase (atau disingkat ALP), yaitu suatu tes laboratorium di mana kadar ALP yang tinggi menunjukkan adanya sumbatan empedu atau kanker yang telah bermetastasis ke arah hati atau tulang.
  • Blood Urea Nitrogen (atau disingkat BUN), yaitu tes yang digunakan untuk mengevaluasi fungsi ginjal dalam spektrum yang luas, membantu mendiagnosis kelainan pada ginjal, dan memantau pasien dengan kelainan/kegagalan ginjal yang akut/kronik
  • Complete Blood Count (atau disingkat CBC), merupakan tes menganalisis darah secara keseluruhan, meliputi sel darah merah, sel darah putih, hemoglobin, dan hematokrit. Tujuannya adalah untuk membantu diagnosis mengenai penyakit-penyakit darah, termasuk di antaranya kanker darah.
  • Fecal Occult Blood Test (atau disingkat FOBT), yaitu tes untuk mendeteksi dini adanya kanker kolon. Selain itu juga dapat digunakan untuk mendeteksi tanda-tanda dari penyakit anemia.
  • Urinalisis, yaitu alat diagnostik yang digunakan untuk mendeteksi substansi asing/material sel yang terdapat pada urin terkait dengan abnormalitas metabolik atau kelainan ginjal.[8]
3.         Penanda tumor (tumor marker).
  • Acid phospatase. Enzim ini mengalami peningkatan sekitar 6% pada penderita kanker prostat jinak.
  • Adrenocorticotropic Hormone (ACTH), yaitu indikator kortisol di dalam tubuh. Kelebihan kortisol di dalam jaringan mengindikasikan adanya tumor pada kelenjar hipofisis.
  • ?-fetoprotein (AFP). Peningkatan kadar AFP dapat berarti kanker hati (hepatokarsinoma), kanker ovarium, tumor testis dan ovarium, serta kanker lainnya (perut, kolon, paru, limfoma)
  • Bcl-2. Bcl-2 merupakan gen yang memiliki peran dalam menghambat terjadinya apoptosis. Peningkatan kadar Bcl-2 menunjukkan adanya sel ganas (sel kanker) dihambat apoptosisnya dalam jumlah besar.
  • Cancer antigen 15-3 (CA 15-3). Peningkatan kadar CA 15- 3 menunjukkan adanya kanker payudara, sirosis, dan kanker ovarium jinak.
  • Cancer antigen 19-9 (CA 19-9). CA 19-9 merupakan antibodi monoklonal yang digunakan untuk melawan kanker kolon. Peningkatan kadar CA 19-9 ditemukan pada 21-42% penderita kanker lambung, 20-40% penderita kanker kolon, dan 71-93% penderita kanker pankreas.
  • Cancer antigen 125 (CA 125). Pada pasien penderita kanker ovarium sering ditemukan peningkatan kadar CA 125.
  • Cancer antigen 195. CA 195 digunakan sebagai penanda kanker gastrointestinal.
  • Cancer antigen 549. CA 549 digunakan sebagai penanda kanker payudara.
  • Kalsitonin. Peningkatan jumlah kalsitonin menunjukkan adanya hiperplasia sel-C atau kanker medula tiroid. Namun demikian pemeriksaan lain seperti scan, biopsi, atau ultrasound tetap diperlukan untuk menegakkan diagnosis.
  • Catecholamines. Catecholamines digunakan untuk membedakan tipe sel tumor; sangat berguna dalam mendeteksi tumor adrenal.
  • Carcinoembryonic Antigen (CEA). CEA merupakan indikator yang mampu mendeteksi adanya kanker kolorektal. Selain itu juga dapat digunakan untuk mendeteksi kanker medula tiroid (MTC)
  • C-erb B-2. C-erb B-2 sering diasosiasikan dengan perbesaran tumor, waktu kambuh yang semakin singkat, serta peluang untuk bertahan hidup yang semakin sedikit.
  • Chromogranin A. Dalam keadaan normal, konsentrasi Chromogranin A selalu rendah. Sehingga peningkatan kadar Chromogranin A dapat digunakan sebagai penanda tumor, namun tidak dapat dijadikan sebagai acuan untuk menentukan letak dan jenis tumor tersebut.
  • Epidermal Growth Factor Receptor (EFGR). Hasil EFGR yang negatif menunjukkan prognosis yang semakin baik.
  • Estrogen Receptor Assay (ERA). ERA merupakan penentu apakah suatu tumor dapat diobati dengan terapi endokrin atau pengangkatan jaringan.
  • Ferritin, yaitu suatu marker untuk mengetahui kadar besi dalam darah
  • Gastrin. Peningkatan kadar gastrin dapat menunjukkan adanya gastrinoma, namun tidak mampu menunjukkan besaran dan jumlah tumor. Bahkan tumor yang kecil sekalipun dapat meningkatkan produksi gastrin dalam jumlah yang besar.
  • Glucagon. Glucagon digunakan untuk membedakan tumor sel-?. Kadar di atas 900 menunjukkan adanya glucagonoma.
  • 5-Hydroxy-Indol Acetic Acid (5-HIAA). Digunakan dalam menganalisis urin. Hasil tes yang menunjukkan kadar di atas 15 mg/24 jam menunjukkan adanya tumor karsinoid ganas yang bisa terdapat di sistem pencernaan.
  • Human Chorionic Gonadotropin (HCG). HCG merupakan suatu glikoprotein yang diproduksi oleh sel syncytiotropoblastik dan digunakan sebagai penanda tumor. Semua tumor tropoblas gestatik memproduksi HCG. Selain itu, peningkatan kadar HCG juga ditemukan pada kanker paru dan kanker gastrointestinal. Namun hal ini jarang terjadi.
  • ? subunit HCG. Digunakan sebagai penanda koriokarsinoma.
  • Homovanilic Acid (HVA). Kadar HVA yang tinggi memicu terjadinya tumor pensekresi Catecholamine seperti neuroblastoma, ganglioneuroma, atau feokromositoma.
  • Lactic Dehydrogenase (LDH). Setiap tumor memproduksi LDH. Beragam kadar dari isoenzim LDH dapat digunakan untuk mengetahui lokasi tumor terjadi.
  • Liver Function Test (LFT). Digunakan untuk mengukur enzim yang disekresikan oleh liver terkait dengan metastasis, sumbatan, dll.
  • Neuron Specific Enolase (NSE). NSE merupakan isoenzim yang ditemukan di otak dan jaringan neuroendokrin. NSE merupakan penanda imunohistokimia untuk tumor sistem saraf pusat, neuroblastoma, dan tumor APUD.
  • Pancreatic Polypeptide. Digunakan untuk mendiagnosis tumor sel ? pankreas.
  • Philadelphia chromosome (Ph1). Kehadiran kromosom abnormal Ph1 di sumsum tulang merupakan dasar untk mendiagnosis leukemia myelogenik kronik.
  • Placenta Alkaline Phospatase (PLAP). PLAP digunakan untuk membedakan tumor yang berasal dari liver, tulang, atau sel germinal.
  • Parathyroid hormeone like protein (PLP). Peningkatan kadar PLP merupakan penanda kanker sel skuamosa dan kanker payudara.
  • Progesterone Receptor Assay (PRA). PRA digunakan untuk menentukan terapi hormon atau pengangkatan jaringan pada kanker payudara.
  • Proinsuline C-peptide. Digunakan untuk membedakan tumor sekresi endokrin, apakah insulinoma atau tumor sel pulau Langerhans.
  • Prostate Specific Antigen (PSA). PSA merupakan antigen yang sensitif terhadap keberadaan kanker prostat. Pertambahan kadar PSA berkorelasi dengan stage dan ukuran tumor.
  • Vanilyllmandelic Acid (SMA). Digunakan untuk mendeteksi tumor pensekresi Catecholamine seperti neuroblastoma atau ganglioneuroma.
  • Squamous Cell Carcinoma (SCC). Digunakan untuk mendeteksi kanker kepala, leher, atau paru.
  • Thyroglobulin. Peningkatan kadar thyroglobulin digunakan untuk mendeteksi tumor pada penderita kanker tiroid.
  • Terminal Deoxynucleotidal Transferase (TDT). TDT digunakan untuk membedakan leukimia limfosit akut dari leukimia non limfosit, serta membedakan limfoma limfoblastik dari limfoma non-Hodgkin lainnya.
  • Tissue Polypeptida Antigen (TPA). TPA digunakan untuk penanda kanker di daerah ginekologik, kandung kencing, atau paru.
  • Alpha subunit Thyroid Stimulating Hormone (?-TSH). ?-TSH digunakan sebagai pembeda tumor pankreatik dari tumor-tumor lainnya.[9]
4.         X-ray
X-ray merupakan pemeriksaan bagian dalam tubuh dengan memancarkan gelombang lalu mengukur serapannya pada bagian tubuh yang sedang diperiksa. Hasil pengukuran akan memberikan warna yang berbeda-beda pada bidang dua dimensi bergantung kepada objek yang diukur: tulang akan memberikan warna putih, jaringan akan memberikan warna keabuan, sedangkan udara memberikan warna hitam.[10]
5.         Pencitraan lain[11]
a.    Magnetic Resonance Imaging (MRI). Prinsip kerja MRI adalah memvisualisasikan tubuh, termasuk jaringan dan cairan, dengan menggunakan metode pengukuran sinyal elektromagnetik yang secara alamiah dihasilkan oleh tubuh. Metode ini dapat digunakan untuk menentukan abnormalitas pada bagian tertentu tubuh, termasuk tumor.
b.   Position Emission Tomography (PET SCAN). PET SCAN bekerja dengan cara memvisualisasikan metabolisme sel-sel tubuh. Pada pemeriksaan PET SCAN menggunakan glukosa yang telah diberi radioaktif. Sel-sel kanker (yang berkembang lebih cepat daripada sel hidup) akan memecah glukosa lebih cepat/banyak daripada sel-sel normal. Dengan demikian dapat diperkirakan letak suatu tumor dan metastasisnya.
c.    CT SCAN. CT SCAN merupakan alat diagnosis noninvasif yang digunakan untuk mencitrakan bagian dalam tubuh. CT SCAN merupakan perpaduan dari X-ray dan komputer  yang menghasilkan gambar potongan melintang (cross sectional) dari bagian yang sedang diperiksa. CT SCAN bekerja dengan prinsip yang hampir sama dengan X-ray, yaitu dengan cara memberikan gelombang, di mana sebagian gelombang tersebut akan diserap oleh bagian tubuh dengan porsi yang berbeda-beda dan diukur oleh komputer. Selanjutnya program komputer akan merekam hasil pemeriksaan dan menuangkannya ke bidang dua dimensi.[12]
6.         Scanning radioaktif[13]
a.    Scintigrafi. Scintigrafi merupakan tes diagnostik menggunakan radioisotop. Radioisotop akan dimasukkan ke dalam tubuh secara intravena dan kamera peka radioaktif digunakan untuk memetakan penampakan dua dimensi sesuai dengan pancaran radioisotop yang diberikan.[14]
a.    Scanning Gallium, yaitu metode dengan mengukur radioisotop Gallium 67 yang terkonsentrasi pada bagian tertentu di tubuh.
b.   Scanning Paratiroid/Saliva, yaitu metode untuk mendeteksi adanya sumbatan pada duktus kelenjar saliva dan keberadaan tumor pada kelenjar saliva.
c.    Scanning Tiroid. Scanning Tiroid merupakan scanning kelenjar tiroid menggunakan substansi radioaktif yang dimasukkan secara oral atau intravena kemudian direkam oleh kamera peka radioaktif.[15]
7.         Ultrasound
Ultrasound (atau juga disebut ultrasonografi, echografi, sonografi, dan sonogram ginekologik) merupakan teknik noninvasif untuk memperlihatkan abnormalitas pada bagian pelvis atau daerah lain dengan merekam pola suara yang dipantulkan oleh jaringan yang ditembakkan gelombang suara. Jenis-jenis ultrasound antara lain abdominal-ultrasound (untuk mendiagnosis abnormalitas di bagian abdominal), pelvis-ultrasound (untuk mendiagnosis abnormalitas di bagian pelvis), prostat-ultrasound (untuk mendiagnosis adenocarcinoma di dalam prostat dan memastikan keutuhan kapsul prostat), renal-ultrasound (untuk mendiagnosis abnormalitas di bagian ginjal dan pelvis renalis), tiroid-sonogram (untuk mendiagnosis abnormalitas di baigna tiroid), dan testis-ultrasound (untuk mendiagnosis kanker pada testis dan memastikan keutuhan kapsul testikular). [16]
8.         Endoskopi
Endoskopi merupakan pemeriksaan ke dalam suatu organ/rongga tubuh menggunakan alat fiberoptik. Hasil pemeriksaan dapat berupa adanya abnormalitas seperti bengkak, sumbatan, luka/jejas, dan lain-lain. Jenis-jenis endoskopi antara lain bronkoskopi (endoskopi trakea, batang dan lobus bronkus untuk melihat invasi pada esofagus atau paru menggunakan tabung yang dimasukkan dari mulut ke paru), kolonoskopi (endoskopi sistem pencernaan menggunakan instrumen fiberoptik), kolposkopi (endoskopi vagina dan serviks), sistoskopi (endoskopi kandung kencing), sistosuretroskopi (endoskopi kandung kencing dan uretra), duodenoskopi (endoskopi usus dua belas jari), ERCP/Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography (endoskopi kantung empedu dan pankreas), esofagus-gastro-duodenoskopi (endoskopi esofagus, lambung dan usus dua belas jari), esofaguskopi (endoskopi esofagus), gastroskopi (endoskopi lambung), histeroskopi (endoskopi uterus), laparoskopi (endoskopi abdomen), laringoskopi (endoskopi laring), mediastinoskopi (endoskopi mediastinum), nasofaringoskopi (endoskopi faring dan nasofaring), peritoneoskopi (endoskopi peritoneum), proctosigmoidoskopi (endoskopi sigmoid dan rektum), sigmoidoskopi (endoskopi sigmoid), torakoskopi (endoskopi toraks), triple endoskopi (endoskopi trakea, laring, faring, dan esofagus), dan ureteroskopi (endoskopi pelvis dan ureter).[17]
9.         Pemeriksaan patologi
Pemeriksaan patologi masih merupakan baku emas dalam pemeriksaan kanker, karena merupakan alat diagnostik terpenting yang harus dilakukan. Pemeriksaan patologi adalah pemeriksaan sampel kecil sel di bawah mikroskop untuk menentukan apakah terdapat kanker dengan melihat abnormalitasnya (membandingkan sel yang diamati dengan sel yang sehat). Beberapa sifat kanker adalah adanya neoplasma, pertumbuhan yang invasif/infiltratif, pleomorfik, hiperkromatik, dan nekrosis (pada kanker ganas). Seseorang yang terspesialisasi untuk melakukan pemeriksaan patologi disebut patologist. [18] Beberapa contoh pemeriksaan patologis antara lain:
  • Fractional curretage, yaitu pengikisan sedikit materi endoserviks dan dan dinding korpus uterine untuk menentukan sumber keganasan pada kanker endometrium
  • Pemeriksaan Pap Smear, yaitu pengikisan sedikit materi serviks untuk dilakukan pemeriksaan sitologik.
  • Toraksentesis, yaitu pengambilan sedikit cairan dari selapu pleura untuk dilakukan pemeriksaan sitologik.
  • CSF Studies, yaitu pemeriksaan cairan serebrospinal untuk memeriksa keberadaan bakteri, jamur, atau sel-sel ganas.
  • Parasentesis, yaitu pengambilan sedikit cairan dari rongga perut untuk dilakukan pemeriksaan sitologik.
  • dll.

Obat Jantung Koroner

Penyakit Jantung Koroner adalah penyempitan/penyumbatan (arteriosclerosis) pembuluh arteri koroner yang disebabkan oleh penumpukan dari zat-zat lemak (kolesterol, trigliserida) yang makin lama makin banyak dan menumpuk di bawah lapisan terdalam (endotelium) dari dinding pembuluh nadi.
Dengan tersumbatnya Arteri Koroner, maka hal ini akan mengurangi atau menghentikan aliran darah mensupply oksigen ke otot2 jantung, sehingga mengganggu kerja jantung sebagai pemompa darah. Dan bila sampai otot2 jantung kekurangan supply darah maka jantung akan menjadi lemah dan tidak dapat menyediakan darah ke seluruh bagian tubuh.

Faktor-faktor Resiko Jantung Koroner

  • Memasuki usia 45 tahun bagi pria. Sangat penting bagi kaum pria untuk menyadari kerentanan mereka dan mengambil tindakan positif untuk mencegah datangnya penyakit jantung.
  • Bagi wanita, memasuki usia 55 tahun atau mengalami menopause dini (sebagai akibat operasi). Wanita mulai menyusul pria dalam hal risiko penyakit jantung setelah mengalami menopause.
  • Riwayat penyakit jantung dalam keluarga. Riwayat serangan jantung didalam keluarga sering merupakan akibat dari profil kolesterol yang tidak normal.
  • Diabetes. Kebanyakan penderita diabetes meninggal bukanlah karena meningkatnya level gula darah, namun karena kondisi komplikasi jantung mereka.
  • Merokok. Resiko penyakit jantung dari merokok setara dengan 100 pon kelebihan berat badan – jadi tidak mungkin menyamakan keduanya.
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Kegemukan (obesitas). Obesitas tengah (perut buncit) adalah bentuk dari kegemukan. Walaupun semua orang gemuk cenderung memiliki risiko penyakit jantung, orang dengan obesitas tengah lebih-lebih lagi.
  • Gaya hidup buruk. Gaya hidup yang buruk merupakan salah satu akar penyebab penyakit jantung – dan menggantinya dengan kegiatan fisik merupakan salah satu langkah paling radikal yang dapat diambil.
  • Stress. Banyak penelitian yang sudah menunjukkan bahwa, bila menghadapi situasi yang tegang, dapat terjadi arithmias jantung yang membahayakan jiwa.
Jantung Koroner disebabkan terhambatnya aliran darah ke jantung sehingga menimbulkan efek kehilangan aliran oksigen dan makanan ke jantung. Hal tersebut dapat menyebabkan gangguan fungsi jantung, seperti hilangnya kemampuan memompa darah dan kerusakan sistem “listrik” yang mengontrol irama jantung.
Penyebab
Terjadinya penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah pada arteri koroner sehingga memengaruhi pembentukan bekuan darah. Akibatnya aliran darah kejantung terhambat.
Gejala dan Tanda – Tanda :
  1. Adanya serangan angina, yaitu jantung terasa sakit, panas dan seperti ada tekanan beban berat, terutama di dada kiri yang dapat meluas kelengan kiri, leher, dagu dan bahu.
  2. Diikuti juga dengan sesak nafas, pusing, keluar keringat dingin, serta tungkai dan lengan menjadi dingin.
Perawatan
  1. Hindari makanan yang mengandung lemak jenuh dan kolesterol tinggi.
  2. Konsumsi buah dan sayuran segar, seperti terung ungu dan bawang putih.
  3. Lakukan olahraga secara teratur, tetapi jangan berlebihan.
  4. Hindari stress dan berhenti merokok.
  5. Tetap konsultasi kedokter.

Pengobatan /Terapi Jantung Koroner secara alami dng Tahitian Noni Juice

Dr.Neil Solomon ( John Hopkins hospital)  melaporan keberhasilan Tahitian Noni dalam membantu penderita tekanan darah tinggi.
Tahitian Noni (Morinda citrifolia) mengandung scopoletin, yang secara ilmiah terbukti  mampu memuaikan pem­buluh darah sehingga menghasilkan tekanan darah yang lebih rendah.
  1. Mengapa banyak orang meng gunakan Tahitian Noni Juice untuk menolong tekanan darah tinggi karena lebih elastis dan lebih mudah memuai.
  2. Kandungan  nutrasetikal yang terkandung dalam Tahitian Noni Juice yang mampu meningkatkan kesehatan struktur sel dalam sistern peredaran darah.
  3. Berdasarkan penelitiannya yang terbaru, dengan standar double-blind, placebo-controlled (standart tertinggi dan ter-ketat dalam riset Medis – Red ), Dr. Mian Ying Wang dari Universitas Illinois di Rockford menemukan bahwa subyek tesnya, perokok berat yang mengkonsumsi 30 hingga 120 CC TAHITIAN NONI Juice setiap hari selama 1 bulan, mengalami penurunan tingkat kolesterol sebesar 19% dan trigliserida yang berbahaya sebesar 20%.
Sementara kelompok yang diberikan plasebo (ramuan yang secara farmakologis tidak aktif dan digunakan sebagai pembanding dalam penilaian khasiat suatu obat tertentu Red) memperlihatkan perubahan yang tidak signifikan dalam tingkat kolesterol dan trigliserida mereka.  Penelitian ini mengindikasikan bahwa noni juice dari Tahiti mampu menurunkan tingkat kolesterol seseorang dari tingkat yang berbahaya ke tingkat yang aman dalam waktu hanya 1 bulan.
Dalam penelitian Dr Neil Solomon , dari 1.989 orang yang mengkonsumsi Tahitian Noni Juice untuk membantu tekanan darah tinggi mereka, 85% di antaranya melaporkan adanya penurunan. Dari 2.397 orang yang mengkonsumsi noni untuk membantu gejala-gejala penyakit jantung, 77% di antaranya melaporkan gejala-gejala yang lebih ringan. Dan terakhir, dari 1.893 orang yang mengkonsumsi noni untuk membantu gejala-gejala stroke, 51% di antaranya terbantu.

Terapi Lupus

Lupus

Penyakit Lupus adalah penyakit baru yang mematikan setara dengan kanker. Tidak sedikit pengindap penyakit ini tidak tertolong lagi, di dunia terdeteksi penyandang penyakit Lupus mencapai 5 juta orang, lebih dari 100 ribu kasus baru terjadi setiap tahunnya.
Lupus  merupakan penyakit yang muncul akibat kelainan fungsi sistem kekebalan  tubuh. Dalam tubuh seseorang terdapat antibodi yang berfungsi menyerang  sumber penyakit yang akan masuk dalam tubuh. Uniknya, pada penderita  Lupus ini, antibodi yang terbentuk dalam ilnya antibodi justru menyerang  sel-sel jaringan organ tubuh yang sehat. Kelainan ini disebut  autoimunitas.
Antibodi  yang berlebihan ini, bisa masuk ke seluruh jaringan dengan dua cara  yaitu : pertama, antibodi aneh ini bisa langsung menyerang jaringan sel  tubuh, seperti pada sel-sel darah merah yang menyebabkan selnya akan  imun. Gabungan antibodi dan antigen mengalir bersama darah, sampai  tersangkut di pembuluh darah kapiler yang akan menimbulkan peradangan.
Arti kata lupus sendiri dalam bahasa Latin berarti “anjing hutan”. Istilah ini mulai dikenal sekitar satu abad lalu. Awalnya, penderita penyakit ini dikira mempunyai kelainan kulit, berupa kemerahan di sekitar hidung dan pipi . Bercak-bercak merah di bagian wajah dan lengan, panas dan rasa lelah berkepanjangan, rambutnya rontok, persendian kerap bengkak dan timbul sariawan. Penyakit ini tidak hanya menyerang kulit, tetapi juga dapat menyerang hampir seluruh organ yang ada di dalam tubuh.
Gejala-gejala penyakit dikenal sebagai Lupus Eritomatosus Sistemik (LES) alias Lupus. Eritomatosus artinya kemerahan. sedangkan sistemik bermakna menyebar luas keberbagai organ tubuh. Istilahnya disebut LES atau Lupus. Gejala-gejala yang umum dijumpai adalah:
  1. Kulit yang mudah gosong akibat sinar matahari serta timbulnya gangguan pencernaan.
  2. Gejala umumnya penderita sering merasa lemah, kelelahan yang berlebihan, demam dan pegal-pegal. Gejala ini terutama didapatkan pada masa aktif, sedangkan pada masa remisi (nonaktif) menghilang.
  3. Pada kulit, akan muncul ruam merah yang membentang di kedua pipi, mirip kupu-kupu. Kadang disebut (butterfly rash). Namun ruam merah menyerupai cakram bisa muncul di kulit seluruh tubuh, menonjol dan kadang-kadang bersisik. Melihat banyaknya gejala penyakit ini, maka wanita yang sudah terserang dua atau lebih gejala saja, harus dicurigai mengidap Lupus.
  4. Anemia yang diakibatkan oleh sel-sel darah merah yang dihancurkan oleh penyakit LUPUS ini
  5. Rambut yang sering rontok dan rasa lelah yang berlebihan

Penyakit Lupus dengan Tahitian Noni

Tahitian Noni dapat membantu dalam hat pencegahan. Bila sistem  kekebalan tubuh anda tidak berfungsi secara benar, maka seseorang perlu  berhati-hati untuk tidak tertular penyakit umum lainnya agar tidak  meledak menjadi penyakit yang berat. Tahitian Noni mengatur seluruh sistem  kekebalan tubuh dan membantu mempertahankan kesehatan yang optimal  Banyak orang yang melaporkan bahwa mereka memilih Tahitian Noni di saat  bepergian, dimana pertahanan tubuh sedang rendah. Pejuang-pejuang kuno  dari Polynesia biasanya menggunakan buah noni untuk menjaga stamina dan  kekuatan oldeka pada waktu mereka bepergian dari satu pulau ke pulau  Iainnya.
Cara lain dimana Tahitian Noni mampu menolong kelainan pada sistem kekebalan  tubuh adalah melalui mekanisme pembentukan selular yang ditunjang oleh  kandungan nutrasetikal dalam Tahitian Noni. Beberapa dokter percaya bahwa  kandungan nutrasetikal dalam Tahitian Noni dapat memmbantu mcmbangkitkan  organ-organ yang telah diserang oleh sistem kekebalan tubuh yang  abnormal.
Mendiang Dr. Mona Harrison, seorang lulusan Harvard yang telah  mempelajari dalam menggunakan tahitian noni dalam praktek medisnya,  mengemukakan teori bahwa Tahitian Noni berperan dalam merangsang beberapa  kelenjar pada sistem endokrin sehingga meningkatkan produksi harmon yang  lebih baik dan meningkatkan keseimbangan tubuh. secara rata-rata mengkonsumsi 105  cc setiap hari melaporkan hasil yang positif atas permasalahan imunitas.

Obat Asma

ASMA
Berdasarkan penelitian Dr. Neil Solomon, dari 8.652 pengguna Tahitian Noni yang menderita asma, 67% di antaranya melaporkan gejala-gejala asma yang membaik. Sebagai tambahan, dari 4.103 orang yang menggunakan noni untuk masalah pernafasan lain di luar asma, 67?% melaporkan kemajuan kesehatan yang dialami. Dan dari 3.483 pengguna noni yang mempunyai alergi secara luar biasa 83% di antaranya melaporkan gejala-gejala alergi semakin membaik.

PENANGANAN ASMA

Pencegahan :
  • Hindari factor pemicu atau bahan yang dapat mengiritasi saluran nafas
  • Tutup kasur/matras dengan penutup yang bersifat anti alergi
  • Jangan memakai karpet
  • Jaga kebersihan kamar/rumah
  • Simpan makanan dalam container tertutup dan di luar kamar (mencegah kacoa)
  • Jangan ada binatang di dalam kamar
  • Jauhi asap rokok (tidak cukup hanya merokok di luar rumah karena perokok akan membawa residu asap rokok pada baju dan rambutnya ? akan memicu serangan asma).
Pengobatan :
  • Tujuan :Menghilangkan penyabab yang dapat memicu timbulnya serangan asma dan mengendalikan peradangan pada saluran nafas
  • Ada 2 jenis pengobatan dasar :


TAHITIAN NONI BIOACTIVE BEVERAGE (TNBB)
PADA ASMA BRONKHIALE
Bioactive compounds = kumpulan senyawa fitokimia yang menghasilkan aktivitas biologis di dalam tubuh.
TAKARAN PENGGUNAAN Tahitian Noni :
1.       Asma Bronkhiale : 75 ml per hari
2.      Gangguan pernafasan yang lain : 90 ml per hari
3.      Alergi : 75 ml per hari
Noni Juice, How Much, How Often, For What (Neil Solomon, MD, PhD) – 67% dari 8,652 penderita asma bronkhiale mengalami perbaikan atas gejala asma.




Kanker Usus Besar

Kanker Usus Besar atau kanker kolorektal, termasuk pertumbuhan sel kanker pada usus, anal dan usus buntu. Kanker ini adalah salah satu dari bentuk kanker yang paling umum dan penyebab kedua kematian yang disebabkan oleh kanker di dunia Barat. Kanker usus besar menyebabkan 655.000 kematian di seluruh dunia setiap tahun. Banyak kanker usus besar yang diketahui berasal dari polip adenoma pada usus dan penumpukan tinja akibat konstipasi yang terlalu lama. Perkembangan polip tersebut kadang-kadang berkembang menjadi kanker. Terapi untuk kanker ini biasanya melalui operasi, yang biasanya diikuti dengan kemoterapi.(Sumber : Wikipedia).

Penyebab dan Gejala Kanker Usus Besar
Sejauh ini, penyebab kanker usus besar memang belum diketahui secara pasti. Hanya saja, ada beberapa hal yang diduga kuat berpotensi memunculkan penyakit ganas ini, yaitu: cara diet yang salah (terlalu banyak mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan protein, serta rendah serat), obesitas (kegemukan), pernah terkena kanker usus besar, berasal dari keluarga yang memiliki riwayat kanker usus besar, pernah memiliki polip di usus, umur (risiko meningkat pada usia di atas 50 tahun), jarang melakukan aktivitas fisik, sering terpapar bahan pengawet makanan maupun pewarna yang bukan untuk makanan, dan merokok.
Dalam buku Panduan Pengelolaan Adenokarsinoma Kolorektal disebutkan bahwa meskipun penelitian awal tidak menunjukkan hubungan merokok dengan kejadian kanker usus besar, namun penelitian terbaru menunjukkan, perokok jangka lama (30-40 tahun) mempunyai risiko berkisar 1,5-3 kali. Diperkirakan, satu dari lima kasus kanker usus besar di Amerika Serikat bisa diatributkan kepada perokok. Penelitian kohort dan kasus-kontrol dengan desain yang baik menunjukkan, merokok berhubungan dengan kenaikan risiko terbentuknya adenoma dan juga kenaikan risiko perubahan adenoma menjadi kanker usus besar. Karena itu untuk mencegah kejadian kejadian kanker usus besar dianjurkan untuk tidak merokok. Gejala kanker usus besar yang kerap dikeluhkan para penderita, yaitu:
  • Perdarahan pada usus besar yang ditandai dengan ditemukannya darah pada feses saat buang air besar.
  • Perubahan pada fungsi usus (diare atau sembelit) tanpa sebab yang jelas, lebih dari enam minggu.
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
  • Rasa sakit di perut atau bagian belakang.
  • Perut masih terasa penuh meskipun sudah buang air besar.
  • Rasa lelah yang terus-menerus
  • Kadang-kadang kanker dapat menjadi penghalang dalam usus besar yang tampak pada beberapa gejala seperti sembelit, rasa sakit, dan rasa kembung di perut.
Penanganan Kanker Usus Besar
Untuk menangani kanker usus besar, terapi bedah merupakan cara yang paling efektif, utamanya bila dilakukan pada penyakit yang masih terlokalisir. Namun, bila sudah terjadi metastasis (penyebaran), penanganan menjadi lebih sulit. Tetapi, dengan berkembangnya kemoterapi dan radioterapi pada saat ini, memungkinkan penderita stadium lanjut atau pada kasus kekambuhan untuk menjalani terapi adjuvan. Terapi adjuvan adalah kemoterapi yang diberikan setelah tindakan operasi pada pasien kanker stadium III guna membunuh sisa-sisa sel kanker.
Saat ini, terapi adjuvan bisa dilakukan tanpa suntik (infus), melainkan dengan oral/tablet (Capacitabine). Ketersediaan capacitabine tablet memungkinkan pasien untuk menjalani kemoterapi di rumah yang tentu saja efektivitasnya lebih baik. ‘Capacitabine juga merupakan kemoterapi oral yang aman dan bekerja sampai ke sel kanker.

Mencegah Kanker Usus Besar
Mencegah jauh lebih baik ketimbang mengobati. Hal itu juga berlaku pada kanker usus besar. Agar tak sampai terjamah penyakit mematikan ini, lakukan upaya pencegahan. Simak tips pencegahan dari dokter Adil S Pasaribu SpB KBD berikut ini:
  • Hindari makanan tinggi lemak, protein, kalori, serta daging merah. Jangan lupakan konsumsi kalsium dan asam folat.
  • Setelah menjalani polipektomi adenoma disarankan pemberian suplemen kalsium.
  • Disarankan pula suplementasi vitamin E, dan D.
  • Makan buah dan sayuran setiap hari.
  • Pertahankan Indeks Massa Tubuh antara 18,5 – 25,0 kg/m2 sepanjang hidup.
  • Lakukan aktivitas fisik, semisal jalan cepat paling tidak 30 menit dalam sehari.
  • Hindari kebiasaan merokok.
  • Segera lakukan kolonoskopi dan polipektomi pada pasien yang ditemukan adanya polip.
  • Lakukan deteksi dini dengan tes darah samar sejak usia 40 tahun.
Pencegahan dan Penyembuhan Penyakit Kanker Hati dengan Tahitian Noni Bioactive Beverage
Berdasarkan pengalaman Dr. Neil Solomon, PhD di Rumah Sakit John Hopkins (USA), satu gejala yang sering muncul adalah kehilangan energi. Dr. Neil Solomon,PhD juga banyak melihat beberapa ketidaknormalan yang timbul pada beberapa jenis kanker seperti kulit yang berubah warna, luka yang tidak kunjung sembuh, benjolan di bawah kulit, suhu tubuh meningkat dan kehilangan berat badan. Hal-hal tersebut sering diasosiasikan dengan tanda-tanda dan gejala-gejala untuk penyakit lain. Kebanyakan kanker tidak terdeteksi secara awal dan hanya bisa didiagnosa secara tepat dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan dengan serangkaian tes yang spesifik. Semakin dini kanker dideteksi dan dirawat, semakin baik hasilnya.
Beberapa penelitian lain telah dilakukan di laboratorium untuk menegaskan kemampuan Tahitian Noni Bioactive Beverage (TNBB) untuk melawan kanker. Dalam suatu penelitian, empat Orang ilmuwan dari Jepang menyuntikkan sel ras (sel yang menjadi pemicu bagi pertumbuhan yang merusak) dengan substansi yang disebut damnacanthal yang ada di dalam TNBB. Mereka mengobservasi bahwa pemberian damnacanthal ternyata menghambat reproduksi sel ras secara signifikan. Damnacanthal adalah suatu substansi di dalam TNBB sebagai agen anti-kanker. Sebagai tambahan, riset telah membuktikan bahwa TNBB merangsang tubuh untuk memproduksi elemen-elemen yang melawan kanker seperti nitrix oxide, interleukin (mediator sistem imunitas yang dibuat oleh dan memperbaruhi limtosit ), interferon (sitokin yang mencegah terjadinya super inteks oleh virus lain), faktor nekrosis tumor, lipopolisakarida dan sel-sel pembunuh alami.

Penelitian secara medis Terhadap TNBB dengan cara Double Blind Placebo Controlled telah menghasilkan 14 Human Clinical Studies, dan didukung 52 lebih HAK PATEN yang ditujukan untuk Penyembuhan dan Pencegahan penyakit Kanker membuat TNBB dinyatakan oleh The American Association for Cancer Research pada pertemuan rutin ke 92 tahun 2001 sebagai satu-satunya sarana penyembuhan kanker dari Top 10 Cancer Medicine yang tanpa efek samping apapun dan satu-satunya yang berasal dari Herbal.
Hak Paten Tahitian Noni Juice untuk penyembuhan penyakit Kanker Usus Besar
Paten (USPTO 7,070,813) – 4 Juli 2006

Obat Kanker Payudara

Kanker payudara terjadi karena adanya pertumbuhan abnormal sel pada payudara. Organ-organ dan kelenjar dalam tubuh (termasuk payudara) terdiri dari jaringan-jaringan, berisi sel-sel. Umumnya, pertumbuhan sel normal mengalami pemisahan, dan mati ketika sel menua sehingga dapat digantikan sel-sel baru. Tapi, ketika sel-sel lama tidak mati, dan sel-sel baru terus tumbuh (padahal belum diperlukan), jumlah sel yang berlebihan bisa berkembang tidak terkendali sehingga membentuk tumor. Akan tetapi, tidak semua tumor merupakan kanker, terutama pada payudara. Ada jenis tumor jinak (non kanker), ada juga yang ganas.

Pada perempuan, payudara adalah kelenjar yang mampu memproduksi air susu. Tiap payudara terdapat dari 15-20 kantung penghasil susu, yang disebut lobes. Tiap kantung tersebut terdiri dari beberapa kelejar susu (lobules). Seringkali, awal kanker payudara tumbuh pada kelenjar susu atau lolubes.

Payudara juga terdiri dari pembuluh darah dan aliran getah bening, yang mengalirkan cairan yang disebut getah bening, melalui tubuh menuju kelenjar (nodes) getah bening (kumpulan sel sistem imunitas berukuran sebesar kacang polong, berfungsi mencegah infeksi). Kelenjar getah bening yang letaknya dekat payudara terdapat pada bagian ketiak, di atas tulang selangka dan di belakang tulang dada.
Cairan dari jaringan payudara mengalir melalui aliran getah bening menuju kelenjar getah bening di bawah ketiak. Karena itu, ketika sel kanker payudara mulai menyebar (metastatis), lokasi penyebaran pertama yang paling umum adalah pada kelenjar getah bening (terletak di bagian bawah lengan). Nah, jika sel kanker telah menyebar ke bagian tersebut, akhirnya muncul benjolan. Namun, jika benjolan tersebut tidak terdeteksi, ada kemungkinan sel kanker telah menyebar hingga ke bagian tubuh lainnya, seperti paru-paru, tulang dan otak.
Gejala
Menurut dr. Setiawan Dalimarta, dari Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI) pada acara Health Talk di Kantor Tahitian Noni Indonesia tanggal 28 Juni 2008, kanker payudara merupakan kanker no.2 terbanyak pada wanita Indonesia.
Gejala-gejalanya mencakupi
· Pada stadium dini; tanpa keluhan, penderita merasa sehat, tidak nyeri, aktivitas normal. Tanda yang mungkin ada teraba benjolan kecil di payudara
· Bila penyakit berlanjut; terasa benjolan, bentuk dan usuran payudara berubah, luka/eksim pada payudara yang sudah lama dan tidak sembuh pengobatan, keluar darah/nanah/cairan dari puting atau ASI walupun tidak menyusui
· Puting susu tertarik ke dalam
· Kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk
Kanker dapat diawali dari sel-sel yang belum membentuk benjolan. Ketika kanker berkembang, tumor akan tumbuh dan benjolan dapat dirasakan lebih jelas hanya dengan pemeriksaan manual yang dilakukan dokter. Selain itu, kelenjar getah bening bisa membesar yang menandakan sel kanker telah menyebar.
Umumnya saat diagnosis kanker payudara, pada awalnya tidak menimbulkan rasa sakit yang bisa menjadi tanda munculnya penyakit ini. Namun, pada beberapa pasien mengaku mengalami rasa sakit di seputar benjolan pada payudara. Bagi yang mengalami rasa sakit payudara terus-menerus dan mencurigakan sebaiknya segera diperiksakan ke dokter, meskipun belum terasa adanya benjolan.
Lebih lanjut, dr. Setiawan Dalimarta mengemukakan faktor resiko kanker payudara adalah:
· Riwayat keluarga dengan kanker payudara, kanker ovarium, endometrium, kolorektal, prostat, tumor otak, leukemia, sarkoma
· Faktor hormon; haid pertama <10 thn, menopause >55 thn, tidak menikah/melahirkan anak, melahirkan anak pertama >35 thn, tidak pernah menyusui anak
· Faktor umur; kemungkinan lebih besar mendapat kanker payudara pada umur lebih dari 30 tahun dan terus bertambah sampai setelah menopause
· Payudara pernah infeksi, trauma, operasi tumor jinaka atau ganas
· Pernah menggunakan obat hormonal yang lama, seperti terapi sulih hormon, dan pengobatan kemandulan
· Penderita tumor jinak payudara menggunakan obat KB
· Pernah radiasi payudara atau dinding dada
· Peningkatan berat badan yang signifikan pada usia dewasa
Diagnosis
Bila terjadi benjolan, lakukan :
· Pemeriksaan USG, mammografi, MRI
· Pemeriksaan pertanda tumor: CA 15-3, MCA dan CEA
· Diagnosis pasti; pemeriksaan hispatologis yang bahannya diambil dari biopsi benjolan di payudara
Pencegahan
· Pemakaian obat hormonal harus dengan sepengetahuan dokter
· Dikeluarga sedarah ada yang menderita kanker, jangan gunakan KB PIL, suntikan dan susuk KB
· Lakukan pemeriksaa SADARI setiap bulan
· Risiko tinggi, periksa mammografi secara berkala, terutama pada usia lebih dari 49 tahun
· Pemberian ASI selama mungkin pada anak menggunakan risiko terkena CA mammae karena terbentuk hormon oksitosin yang akan mengurangi produksi hormon estrogen
· Menjaga kesehatan dengan banyak mengkonsumsi buah dan sayuran segar, susu kedelai, tahu, tempe, mengandung genistein yang dapat menurunkan kejadian kanker payudara
· Hindari makanan berkadar lemak tinggi karena nerkorelasi dengan peningkatan kanker payudara
Hindari
· Karsinogen yaitu penyebab yang dapat merangsang pembentukan kanker, misalnya zat kimia organik dan anorganik seperti zat pewarna tekstil (kue, kerupuk) zat pengawet (tahu, bakso), karbon tetraklorida (CCI4), ter (jelaga), kloramfenikol (obat tifus), fenilbutason (obat rematik), nitrosamin, asbes, asap rokok, sinar radiasi
· Polusi udara
· Penyedap dan pemanis buatan
· Air minum diolah dari sungai yang kotor dan tercemar limbah
· Sayuran berpestisida
· Ikan tercemar merkuri, pengawet
· Daging tercemar virus, hormon, pengawet, dsb


Pengobatan Kanker Payudara

Dalam riset Dr.Neil Solomon  juga menemukan “RESEP NONI” yang telah digunakan oleh para pasien penderita kanker untuk meningkatkan energi tubuh mereka secara maksimal. Resep ini datang dari rekan sejawat dari profesional media, Orlando Pile, M.D. Resepnya sebagai berikut:
Tahap 1: 1 Liter  Tahitian Noni Juice perhari selama 4 hari pertama
Tahap 2: ½ Liter Tahitian Noni Juice perhari selama 4 hari berikutnya
Tahap 3 : 240 cc Tahitian Noni Juice sehari selama 30 hari berikutnya atau
Tahap 4: 105 cc untuk selanjutnya.
Tahitian Noni Juice menjadi “ The Top Ten Cancer Treatment” yang direkomendasikan Asosiasi Kanker Amerika Serikat.