Kanker Usus Besar atau
kanker kolorektal,
termasuk pertumbuhan sel kanker pada usus, anal dan usus buntu. Kanker
ini adalah salah satu dari bentuk kanker yang paling umum dan penyebab
kedua kematian yang disebabkan oleh kanker di dunia Barat.
Kanker usus besar menyebabkan 655.000 kematian di seluruh dunia setiap tahun. Banyak
kanker usus
besar yang diketahui berasal dari polip adenoma pada usus dan
penumpukan tinja akibat konstipasi yang terlalu lama. Perkembangan polip
tersebut kadang-kadang berkembang menjadi kanker. Terapi untuk kanker
ini biasanya melalui operasi, yang biasanya diikuti dengan
kemoterapi.(Sumber : Wikipedia).
Penyebab dan Gejala Kanker Usus Besar
Sejauh ini, penyebab kanker usus besar
memang belum diketahui secara pasti. Hanya saja, ada beberapa hal yang
diduga kuat berpotensi memunculkan penyakit ganas ini, yaitu: cara
diet yang salah (terlalu banyak mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan
protein, serta rendah serat), obesitas (kegemukan), pernah terkena
kanker usus besar, berasal dari keluarga yang memiliki riwayat kanker
usus besar, pernah memiliki polip di usus, umur (risiko meningkat pada
usia di atas 50 tahun), jarang melakukan aktivitas fisik, sering
terpapar bahan pengawet makanan maupun pewarna yang bukan untuk
makanan, dan merokok.
Dalam buku Panduan Pengelolaan Adenokarsinoma Kolorektal disebutkan
bahwa meskipun penelitian awal tidak menunjukkan hubungan merokok
dengan kejadian kanker usus besar, namun penelitian terbaru menunjukkan,
perokok jangka lama (30-40 tahun) mempunyai risiko berkisar 1,5-3
kali. Diperkirakan, satu dari lima kasus kanker usus besar di Amerika
Serikat bisa diatributkan kepada perokok. Penelitian kohort dan
kasus-kontrol dengan desain yang baik menunjukkan, merokok berhubungan
dengan kenaikan risiko terbentuknya adenoma dan juga kenaikan risiko
perubahan adenoma menjadi kanker usus besar. Karena itu untuk mencegah
kejadian kejadian kanker usus besar dianjurkan untuk tidak merokok.
Gejala kanker usus besar yang kerap dikeluhkan para penderita, yaitu:
- Perdarahan pada usus besar yang ditandai dengan ditemukannya darah pada feses saat buang air besar.
- Perubahan pada fungsi usus (diare atau sembelit) tanpa sebab yang jelas, lebih dari enam minggu.
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
- Rasa sakit di perut atau bagian belakang.
- Perut masih terasa penuh meskipun sudah buang air besar.
- Rasa lelah yang terus-menerus
- Kadang-kadang kanker dapat menjadi penghalang dalam usus besar yang
tampak pada beberapa gejala seperti sembelit, rasa sakit, dan rasa
kembung di perut.
Penanganan Kanker Usus Besar
Untuk menangani kanker usus besar, terapi bedah merupakan cara yang
paling efektif, utamanya bila dilakukan pada penyakit yang masih
terlokalisir. Namun, bila sudah terjadi metastasis (penyebaran),
penanganan menjadi lebih sulit. Tetapi, dengan berkembangnya kemoterapi
dan radioterapi pada saat ini, memungkinkan penderita stadium lanjut
atau pada kasus kekambuhan untuk menjalani terapi adjuvan. Terapi
adjuvan adalah kemoterapi yang diberikan setelah tindakan operasi pada
pasien kanker stadium III guna membunuh sisa-sisa sel kanker.
Saat ini, terapi adjuvan bisa dilakukan tanpa suntik (infus), melainkan
dengan oral/tablet (Capacitabine). Ketersediaan capacitabine tablet
memungkinkan pasien untuk menjalani kemoterapi di rumah yang tentu saja
efektivitasnya lebih baik. ‘Capacitabine juga merupakan kemoterapi
oral yang aman dan bekerja sampai ke sel kanker.
Mencegah Kanker Usus Besar
Mencegah jauh lebih baik ketimbang mengobati. Hal itu juga berlaku pada kanker usus
besar. Agar tak sampai terjamah penyakit mematikan ini, lakukan upaya
pencegahan. Simak tips pencegahan dari dokter Adil S Pasaribu SpB KBD
berikut ini:
- Hindari makanan tinggi lemak, protein, kalori, serta daging merah. Jangan lupakan konsumsi kalsium dan asam folat.
- Setelah menjalani polipektomi adenoma disarankan pemberian suplemen kalsium.
- Disarankan pula suplementasi vitamin E, dan D.
- Makan buah dan sayuran setiap hari.
- Pertahankan Indeks Massa Tubuh antara 18,5 – 25,0 kg/m2 sepanjang hidup.
- Lakukan aktivitas fisik, semisal jalan cepat paling tidak 30 menit dalam sehari.
- Hindari kebiasaan merokok.
- Segera lakukan kolonoskopi dan polipektomi pada pasien yang ditemukan adanya polip.
- Lakukan deteksi dini dengan tes darah samar sejak usia 40 tahun.
Pencegahan dan Penyembuhan Penyakit Kanker Hati dengan Tahitian Noni Bioactive Beverage
Berdasarkan pengalaman Dr. Neil Solomon, PhD di Rumah Sakit John Hopkins (USA),
satu gejala yang sering muncul adalah kehilangan energi. Dr. Neil
Solomon,PhD juga banyak melihat beberapa ketidaknormalan yang timbul
pada beberapa jenis kanker seperti kulit yang berubah warna, luka yang
tidak kunjung sembuh, benjolan di bawah kulit, suhu tubuh meningkat dan
kehilangan berat badan. Hal-hal tersebut sering diasosiasikan dengan
tanda-tanda dan gejala-gejala untuk penyakit lain. Kebanyakan kanker
tidak terdeteksi secara awal dan hanya bisa didiagnosa secara tepat
dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan dengan
serangkaian tes yang spesifik. Semakin dini kanker dideteksi dan
dirawat, semakin baik hasilnya.
Beberapa penelitian lain telah dilakukan di laboratorium untuk
menegaskan kemampuan Tahitian Noni Bioactive Beverage (TNBB) untuk
melawan kanker. Dalam suatu penelitian, empat Orang ilmuwan dari Jepang
menyuntikkan sel ras (sel yang menjadi pemicu bagi pertumbuhan yang
merusak) dengan substansi yang disebut damnacanthal yang ada di dalam
TNBB. Mereka mengobservasi bahwa pemberian damnacanthal ternyata
menghambat reproduksi sel ras secara signifikan. Damnacanthal adalah
suatu substansi di dalam TNBB sebagai agen anti-kanker. Sebagai
tambahan, riset telah membuktikan bahwa TNBB merangsang tubuh untuk
memproduksi elemen-elemen yang melawan kanker seperti nitrix oxide,
interleukin (mediator sistem imunitas yang dibuat oleh dan memperbaruhi
limtosit ), interferon (sitokin yang mencegah terjadinya super inteks
oleh virus lain), faktor nekrosis tumor, lipopolisakarida dan sel-sel
pembunuh alami.
Penelitian secara medis Terhadap TNBB dengan cara Double Blind Placebo Controlled telah menghasilkan 14 Human Clinical Studies, dan didukung 52 lebih HAK PATEN yang ditujukan untuk Penyembuhan dan Pencegahan penyakit Kanker membuat TNBB dinyatakan oleh The American Association for Cancer Research pada pertemuan rutin ke 92 tahun 2001 sebagai satu-satunya
sarana penyembuhan kanker dari Top 10 Cancer Medicine yang tanpa efek
samping apapun dan satu-satunya yang berasal dari Herbal.
Hak Paten Tahitian Noni Juice untuk penyembuhan penyakit Kanker Usus Besar
Paten (USPTO 7,070,813) – 4 Juli 2006