Cairan dari jaringan 
payudara mengalir melalui aliran getah bening menuju kelenjar getah 
bening di bawah ketiak. Karena itu, ketika sel kanker
 payudara mulai menyebar (metastatis), lokasi penyebaran pertama yang 
paling umum adalah pada kelenjar getah bening (terletak di bagian bawah 
lengan). Nah, jika sel kanker
 telah menyebar ke bagian tersebut, akhirnya muncul benjolan. Namun, 
jika benjolan tersebut tidak terdeteksi, ada kemungkinan sel kanker 
telah menyebar hingga ke bagian tubuh lainnya, seperti paru-paru, tulang
 dan otak. 
Gejala
 Menurut dr. Setiawan Dalimarta, dari Perhimpunan Dokter Herbal      Medik Indonesia (PDHMI) pada acara Health Talk di Kantor Tahitian Noni Indonesia tanggal 28 Juni 2008,  kanker payudara merupakan kanker no.2 terbanyak pada wanita Indonesia.  
Gejala-gejalanya mencakupi
 · 
 Pada stadium dini; tanpa keluhan, penderita merasa sehat, tidak nyeri, 
aktivitas normal. Tanda yang mungkin ada teraba benjolan kecil di 
payudara 
· 
 Bila penyakit berlanjut; terasa benjolan, bentuk dan usuran payudara 
berubah, luka/eksim pada payudara yang sudah lama dan tidak sembuh 
pengobatan, keluar darah/nanah/cairan dari puting atau ASI walupun tidak
 menyusui 
·  Puting susu tertarik ke dalam 
·  Kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk  
 Kanker dapat diawali dari sel-sel yang belum membentuk benjolan. Ketika kanker berkembang,
 tumor akan tumbuh dan benjolan dapat dirasakan lebih jelas hanya dengan
 pemeriksaan manual yang dilakukan dokter. Selain itu, kelenjar getah 
bening bisa membesar yang menandakan sel kanker telah menyebar.  
 Umumnya saat diagnosis kanker payudara,
 pada awalnya tidak menimbulkan rasa sakit yang bisa menjadi tanda 
munculnya penyakit ini. Namun, pada beberapa pasien mengaku mengalami 
rasa sakit di seputar benjolan pada payudara. Bagi yang mengalami rasa 
sakit payudara terus-menerus dan mencurigakan sebaiknya segera 
diperiksakan ke dokter, meskipun belum terasa adanya benjolan. 
 Lebih lanjut, dr. Setiawan Dalimarta mengemukakan faktor resiko      kanker payudara adalah: 
·  Riwayat keluarga dengan kanker payudara, kanker ovarium,      endometrium, kolorektal, prostat, tumor otak, leukemia, sarkoma  
· 
 Faktor hormon; haid pertama <10 thn, menopause >55 thn, tidak 
menikah/melahirkan anak, melahirkan anak pertama >35 thn, tidak 
pernah menyusui anak 
·  Faktor umur; kemungkinan lebih besar mendapat kanker payudara pada umur lebih dari 30 tahun dan terus bertambah sampai setelah menopause  
·  Payudara pernah infeksi, trauma, operasi tumor jinaka atau ganas 
·  Pernah menggunakan obat hormonal yang lama, seperti terapi sulih      hormon, dan pengobatan kemandulan 
·  Penderita tumor jinak payudara menggunakan obat KB 
·  Pernah radiasi payudara atau dinding dada 
·  Peningkatan berat badan yang signifikan pada usia dewasa 
 
 Diagnosis
 Bila terjadi benjolan, lakukan :
·  Pemeriksaan USG, mammografi, MRI 
·  Pemeriksaan pertanda tumor: CA 15-3, MCA dan CEA 
·  Diagnosis pasti; pemeriksaan hispatologis yang bahannya diambil      dari biopsi benjolan di payudara 
 
 Pencegahan
·  Pemakaian obat hormonal harus dengan sepengetahuan dokter 
·  Dikeluarga sedarah ada yang menderita kanker, jangan gunakan KB      PIL, suntikan dan susuk KB 
·  Lakukan pemeriksaa SADARI setiap bulan 
·  Risiko tinggi, periksa mammografi secara berkala, terutama pada      usia lebih dari 49 tahun 
· 
 Pemberian ASI selama mungkin pada anak menggunakan risiko terkena CA 
mammae karena terbentuk hormon oksitosin yang akan mengurangi produksi 
hormon estrogen 
· 
 Menjaga kesehatan dengan banyak mengkonsumsi buah dan sayuran segar, 
susu kedelai, tahu, tempe, mengandung genistein yang dapat menurunkan 
kejadian kanker payudara 
·  Hindari makanan berkadar lemak tinggi karena nerkorelasi dengan      peningkatan kanker payudara 
 
 Hindari
· 
 Karsinogen yaitu penyebab yang dapat merangsang pembentukan kanker, 
misalnya zat kimia organik dan anorganik seperti zat pewarna tekstil 
(kue, kerupuk) zat pengawet (tahu, bakso), karbon tetraklorida (CCI4), 
ter (jelaga), kloramfenikol (obat tifus), fenilbutason (obat rematik), 
nitrosamin, asbes, asap rokok, sinar radiasi 
·  Polusi udara 
·  Penyedap dan pemanis buatan 
· Air      minum diolah dari sungai yang kotor dan tercemar limbah 
·  Sayuran berpestisida 
·  Ikan tercemar merkuri, pengawet 
·  Daging tercemar virus, hormon, pengawet, dsb 
 
Dalam  riset Dr.Neil Solomon  juga menemukan “RESEP NONI” yang telah 
digunakan  oleh para pasien penderita kanker untuk meningkatkan energi 
tubuh  mereka secara maksimal. Resep ini datang dari rekan sejawat dari 
 profesional media, Orlando Pile, M.D. Resepnya sebagai berikut:
Tahap 1: 1 Liter  Tahitian Noni Juice perhari selama 4 hari pertama
Tahap 2: ½ Liter Tahitian Noni Juice perhari selama 4 hari berikutnya 
Tahap 3 : 240 cc Tahitian Noni Juice sehari selama 30 hari berikutnya atau
Tahap 4: 105 cc untuk selanjutnya.
Tahitian Noni Juice menjadi “ The Top Ten Cancer Treatment” yang direkomendasikan Asosiasi Kanker Amerika Serikat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar